Pages

Tuesday, February 23, 2016

Kuasa Lidah

Shalom all,

Kali ini mau sharing tentang kuasa lidah  yang saya alami, sesuatu yang terjadi pada hari kamis minggu lalu dan yang akan saya ingat selalu dalam hidup saya. Sesuatu yang Bapa ijinkan untuk terjadi agar kami dapat belajar lebih lagi tentang kuasa dari lidah.


Jadi pada hari kamis tanggal 18/02/2016 kami pergi ke sebuah pasar malam, yah kami berjualan disini pada hari tersebut. Saya merasa ada dorongan untuk berjualan disini, tidak tahu kenapa. Pasar ini start dari pukul 5 sore sampai pukul 8 malam. Kami tiba disana sekitar pukul 3 lebih untuk siap-siap dan parkir food truck kami. Pada saat itu perasaan saya biasa-biasa saja. Nah sekitar pukul 5 lebih, ketika orang-orang mulai berdatangan ke tempat tersebut, saya mulai merasa senang, tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Langit pun tampak gelap dan mau mencurahkan berkatnya dari atas sana, dan tentunya itu membuat pasar menjadi sepi karena  hujan mulai turun, dan saya pun mulai kecil hati karena tidak banyak orang yang datang ke tempat kami. Disana saya tidak mengekang mulut ini dan saya bilang sama istri saya "it will not going well today" "tampaknya tidak akan berjalan baik hari ini". Langsung istri saya menghardik saya dan bilang "jangan bilang seperti itu, kamu harus minta maaf sama Tuhan atas perkataan sia-sia tersebut". Saya merasa seperti biasa saja dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut pada saat itu. Pada malam tersebut hujannya on and off dan sekitar pukul 7 lewat, hujannya turun dengan sangat lebat sehingga beberapa orang yang berjualan memutuskan untuk pulang. Setelah itu kami pun siap-siap juga untuk pulang dan paking semua barang-barang kami di food truck dan bersiap-siap pulang ke rumah. 

Setibanya di rumah, saya parkir food truck kami dan pada saat saya buka pintu food truck, saya sangat terkejut sekali, saya melihat fryer ada di bawah lantai dan semua minyak tertumpah ke lantai, saya baru ingat kalau saya lupa untuk mengambil fryer ini dari atas bench. Hampir semua lantai food truck tertumpah dengan minyak. Wah saya langsung teringat dengan apa yang saya katakan bahwa hari ini tidak akan berjalan dengan baik. Bayangkan minyak yang ada di fryer sekitar 3 liter tumpah di lantai dan hampir memenuhi lantai food truck kami. Saya langsung down pada saat itu, pada saat itu kurang lebih jam 9 malam, dalam hati saya, bersihin ini akan memakan waktu yang cukup lama. Saya pun menyesali perkataan saya, pada saat itu saya benar-benar kesal dengan diri saya sendiri, kenapa bisa lupa untuk taruh fryer itu di tempat yang aman. Setelah itu saya pun mulai membersihkan food truck tersebut dibantu dengan istri saya setelah anak-anak sudah tidur semua dan benar sekali itu memakan waktu yang cukup lama, hampir sampai pukul 12 malam. Memang tidak berjalan dengan baik pada hari itu, saya bersyukur kepada Tuhan, karena hal itu mengajarkan saya untuk lebih mengekang lidah ini, dari saya mengucapkan kata sia-sia tersebut sampai pukul 12 malam memang semuanya tidak berjalan dengan baik. 

Pada hari minggu saya pergi ke gereja, saya mendapatkan ayat yang dibacakan oleh seorang anggota gereja yaitu 
Amsal 21:23 Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.
Mazmur 141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Saya merasa saya dihajar oleh Tuhan karena Tuhan menghajar anak-anak yang dikasihinya.

Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.

Memang kejadian yang terjadi pada saat itu tidak enak sekali, tapi haltersebut selalu kita ingat dalam memori kita dan kita tahu Tuhan mengijinkan hal tersebut terjadi agar kita dapat belajar dan menjadi lebih baik lagi sehingga kita dapat menyerupai Dia.

Dalam surat Yakobus bahkan dikatakan lidah itu seperti api yang dapat menghancurkan semuanya. Dari lidah yang sama kita memuji Tuhan, Bapa kita dan dengan lidah yang sama kita juga dapat mengeluarkan perkataan kutuk, perkataan sia-sia dan hal-hal yang tidak senonoh.

1. Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3. Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
4. Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
5. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
6. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
7. Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
8. tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
9. Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
10. dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
11. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
12. Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Dari pengalaman ini saya belajar beberapa hal, pertama saya akan tetap diam dan mencoba untuk tidak memperkatakan hal-hal yang sia-sia. Kedua, Tuhan menghajar anak-Nya yang dikasihani-Nya untuk dapat menjadi serupa dengan Dia. Ketiga, agak off topik sedikit, minyak itu ternyata membuat lantai food truck saya menjadi sangat mengkilap seperti baru kembali, mungkin lain kali kalau saya membershikan lantai food truck saya akan pakai sedikit minyak, sedikit, tidak mau 3 litre lagi hehe.

Terima kasih Tuhan Yesus atas hari itu yang mengajar saya untuk mengekang lidah saya. Terima kasih juga kepada saudara-saudarai yang membaca sharing ini, semoga sharing ini dapat menjadi berkat dan menjadi sebuah pelajaran juga untuk kita agar dapat mengekang lidah ini.  Tuhan memberkati.

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. very inspired articles Henry...
    keep posting about life and especially about New Zealand.
    I wanna know more about it, because I have a dream, someday I will stay and life with all of my family as permanent resident of NZ. Aameen

    ReplyDelete