BannerFans.com

Sukses di Mata Dunia: Pintu yang Lebar dan Jalan yang Luas

Saturday, April 4, 2015

Shalom readers,

Sebenarnya hari ini saya mau nulis sesuatu yang lain, tetapi ketika sehabis doa sebelum menulis kesaksian tadi hati saya tegelitik untuk menuliskan hal lain. Hal ini adalah mengenai cara-cara sukses dunia dengan menggunakan cara dunia. Mau sukses ala dunia? Kaya, keren, cakep, terkenal, mudah saja. Caranya? Ikuti saja cara dunia. Dunia ini milik siapa? Setan. Jadi ikuti saja cara setan kalau mau sukses di mata dunia.

Lukas 4:6 "Kata Iblis kepadaNya :"Segala kuasa itu serta kemuliannya akan kuberikan kepadaMu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki."
Jadi kalau mau kaya, keren, cakep, terkenal, pintar-pintarlah mengambil hati setan. Kalau saya sih tidak mau, jauh lebih berharga mengambil hatiNya Tuhan.

Kalau kita baca di Alkitab, Tuhan memang tidak pernah menjanjikan hal-hal tersebut. Yang Tuhan janjikan adalah segala sesuatu yang cukup bagi kita untuk menjalankan hidup sehari-hari dan segala perasaan damai sejahtera penuh sukacita karena berjalan bersama Tuhan. Tuhan berkata untuk kita mencukupkan diri dengan pendapatan kita.
Ibrani 13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.

Memang ada anak-anak Tuhan diberkati lebih dalam soal keuangan, ketampanan, kharisma dan segala sesuatu yang diidam-idamkan dunia, namun hal tersebut terjadi karena suatu alasan yang hanya Tuhan sendiri tahu dan bukan berarti bahwa orang-orang tersebut lebih diberkati dibandingkan dengan orang-orang yang kurang kaya atau kurang tampan. Contoh dari Alkitab, misalnya Ratu Esther diciptakan Tuhan cantik dengan tujuan dinaikkan jadi ratu pada zaman raja Ahasyweros di Babilonia agar ia dapat menyelamatkan Israel dari pembunuhan massal oleh Haman atau bayi Musa yang parasnya begitu elok sehingga orang tuanya tidak tega menenggelamkan ia ke sungai Nil sehingga dicari cara untuk menyelamatkannya hingga akhirnya ia diadopsi oleh putri Firaun dengan tujuan untuk mengeluarkan bangsa Israel dari perbudakan Mesir atau Ayub yang kaya raya dan setia kepada Tuhan dengan tujuan diuji imannya. Jadi segala kelebihan yang Tuhan limpahkan kepada anak-anaknya tersebut adalah suatu alasan di dalam rancangan Tuhan.

Pastinya memang selama kita menjadi manusia pasti pernah mengharapkan hal-hal tersebut, apalagi kita hidup di dunia ini yang penuh dengan godaan. TV dan media selalu menampilkan image bahwa orang-orang yang cakep dan kaya itu hidupnya happy dan dipandang tinggi. Semakin banyak melihat, membuat kita semakin ingin apa yang ditampilkan media karena mereka kelihatan keren, kita berpikir jika kita seperti mereka kita bisa dihargai orang. Apakah para model di TV itu semuanya bahagia? Kalau kita ikuti kisah hidupnya kebanyakan hidupnya bermasalah dan juga banyak yang menjual jiwanya kepada setan agar mereka bisa menjadi seperti itu. Namun karena pada dasarnya manusia itu sifatnya peniru, maka dengan cepat sifat "ingin jadi kayak gitu karena keren" terserap ke dalam masyarakat.

1 Korintus 15:33 "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."

Jika kita bergaul dengan TV dan media, maka kita akan melihat orang kaya yang hobinya buang-buang uang itu semakin sering. Semakin sering lihat, kelihatannya semakin keren dan lama-lama bisa tertular dengan gaya hidup seperti itu. Terlebih lagi dengan sosial media. Orang-orang sudah terjangkit virus gaya hidup maksimal tersebut dengan gampangnya menularkannya lagi kepada teman-temannya di Facebook melalui foto-foto keren di luar negeri, atau restoran-restoran mewah di Indonesia dengan make up seperti pengantin dan pakaian, tas, sepatu branded yang harganya bisa buat biaya makan sekeluarga selama seminggu atau lebih. Jadi sekarang, kalau kita buka Facebook, bukan perasaan damai sejahtera sukacita yang kita dapatkan bukan? Melainkan campuran antara perasaan kepengen, agak gimana gitu, kasihan dan lain lain yang tidak mendatangkan damai sejahtera.

Jika kita berhasrat duniawi maka gencarlah setan menyodorkan ini itu yang kita mau dengan tujuan menjauhkan kita dari Tuhan. Sekarang tingal kita yang memilih, mau dicobai atau tidak? Mau senang sekarang atau nanti? Nantinya bisa nanti di masa depan hidup kita seperti Ayub yang pada akhirnya diberikan dua kali lipat dari segala sesuatunya yang diambil dari padanya . (Ayub 42:10) atau nanti di kerajaan Surga. Terserah Tuhan kapan mau ngasihnya.

Oleh karena itu, saya bersyukur sekali atas Alkitab yang sudah diberikan Tuhan kepada kita, karena di buku kecil ini lengkap sekali terdapat segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menjalani hidup, menghadapi masalah dan hidup berkemenangan. Jika kita bergaul dengan Alkitab maka kita bergaul dengan Tuhan karena itu adalah FirmanNya, perkataanNya. Semakin kita bergaul dengan Tuhan, semakin mirip kita dengan dia karena perkataan mulut kita akan mengeluarkan Firman dalam kehidupan sehari-hari dan semakin kecil celah setan untuk menggoda kita. So the BIBLE is indeed the Basic Instruction Before Leaving Earth.

Matius 7:13-14 "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan dan banyak orang yang masuk melaluinya. Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

0 comments:

Post a Comment