Shalom...
Aku mulai dengan cuaca di Blenheim yang satu hari satu malam ini hujan tidak berhenti-henti. Benar-benar continue sampai blog ini ditulis. Tidak selalu hujan itu kelabu ya hihi. Aku mau bersyukur karena hujan hari ini dapat membuat kami istirahat dan aku tadi dapat meluangkan waktu bersama Tuhan. Senangnya. Jadi apa hubungannya ama judulnya tiba-tiba rajin?
Memang Tuhan itu baik ya, jadi pada hari Jumaat minggu lalu, aku baru saja membeli kayu api kurang lebih 1/3 dari isi truck. Terus si tukang kayu ini anterin ke rumah, terus kayu bakarnya dia drop di depan garasi. Banyak banget, aku saja sampai terkejut. Musim dingin seh sudah lewat, tapi aku berpikir untuk stock aja karena terkadang masih dingin, seperti hari ini. Nah aku pas melihat banyaknya kayu bakar yang diantar, jadi males untuk rapiin dan menyusun kayu ini. Jadi aku biarkan saja di depan garasi. Berhubung pada hari jumaat kemarin kondisi badan aku tidak terlalu fit, sedikit kena flu. Nah pada hari sabtunyaa sorenya malah aku tiba-tiba jadi rajin, padahal hari sabtu ini aku bangunnya pagi jam 5 an, berhubung kerja pagi dan selesai kerja jam 3. Kondisi hidungku malah tambah meler lagi, eh tiba-tiba jadi rajin buat rapiin kayu bakar. Jadi setelah balik kerja aku santai sebentar, makan risoles dengan cuka pempek dahulu, yummy banget loh. Kemudian pas lihat kayu bakar yang berantakan didepan garasi tiba-tiba jadi semangat untuk menyusun dan merapikannya. Mulai lah aku taruh satu-satu kayu bakarnya ditempat yang biasanya, susun serapi mungkin. Wah benar-benar melelahkan, tidak tahu angin apa yang membuat aku menjadi rajin sekali. Tujuan aku susun kayu biar kalau hujan tidak basah (kalau basah tidak bisa langsung dipake di perapian mesti dikeringin lagi dan itu butuh waktu), jadi aku susun serapi mungkin kemudian aku tutupin dengan terpal berhubung aku belum membuat suatu tempat khusus buat kayu bakar ini. Nah memang tidak ada yang kebetulan yah, pada hari Minggu sore, hujan sudah turun rintik-rintik terus menerus sampai hari ini. Sudah lebih dari 24 jam hujannya non-stop. Tapi kayu bakarku sudah aman dari hujan, masih tetap kering, jadi pagi ini aku sudah mulai menghidupkan perapian membuat suasana ruangan menjadi hangat dan nyaman. Tidak habis pikir hari Sabtu kemarin aku sempat-sempatnya susun kayu bakar itu. Pasti Tuhan yang gerakin aku, padahal kondisi hidung masih meler dan masih kurang fit. Ternyata ini toh alasannya kenapa aku harus susun kayu.
Coba ya bayangin, kayu kering yang baru aku beli itu kena hujan non stop 24 jam, jadinya kan basah semua dan butuh waktu untuk mengeringkannya lagi dan baru bisa dipakai, padahal hari ini cuaca lumayan dingin sekitar 7 sampai 10 derajat. Wah pasti bakal berabe, baru beli kayu bakar tapi tidak bisa digunakan karena basah, karena kemalasan untuk menyusunnya, pasti hari ini aku akan kesel sendiri dengan diriku kalau aku tidak menyusunnya. Tapi sekarang aku bersuka cita sekali, ruangan hangat, kayu pun sudah tersusun sehingga tidak terkena hujan. Puji Tuhan sekali, baik sekali Engkau Tuhan, selalu memperhatikan kami. Pasti Tuhan yang buat aku tiba-tiba rajin di hari Sabtu minggu lalu :). Thanks Lord Jesus.
0 comments:
Post a Comment