BannerFans.com

Karir Saya: Ibu Rumah Tangga ^_^

Monday, June 30, 2014

Shalom

Jujur, seumur hidup saya belum pernah bekerja, bekerja yang benar-benar (proper job). Dulu waktu kuliah di Jakarta saya hanya pernah magang dan kerja paruh waktu saja di sebuah perusahaan yang cukup besar. Namun, karena sikon pekerjaan yang kurang menyenangkan, saya resign dalam waktu yang singkat. Lalu, sewaktu saya kuliah di New Zealand, saya bekerja di sebuah $2 shop sampai saya lulus. Kemudian untuk mengisi waktu dan menambah-nambah biaya pernikahan, saya bekerja di vineyard selama 1 bulan.

Setelah menikah, saya pun langsung hamil. Serius, yang namanya mencari pekerjaan sambil hamil itu susah loh. Orang-orang pada tidak mau, karena hanya bekerja untuk jangka waktu pendek saja, selain itu juga orang hamil itu banyakan capeknya. Awal-awal saya sempat kecewa, kenapa saya hamil begitu cepat, sedangkan rencana kami adalah kami mau bekerja dahulu nanti baru rencanakan punya anak setelah kami merasa siap. Namun, Tuhan berkehendak lain. Tuhan ingin kami menyandarkan hidup kami kepadanya. Kami pun berdoa mengenai hal ini, kami minta hanya rencana Tuhanlah yang ada pada kami. Lalu kami pun mendapat jawaban bahwa saya lebih baik tidak bekerja. Saya pun menyerah mencari pekerjaan, karena percuma saja, jika Tuhan sudah katakan tidak, pasti tidak. Jika saya memaksa, mungkin saya bisa mendapatkan pekerjaan, tapi pasti pekerjaannya tidak mendatangkan damai sejahtera karena itu di luar rencanaNya.

Waktu Terbaik untuk Tuhan

Wednesday, June 25, 2014

Shalom,

Saya diingatkan untuk memberikan waktu yang terbaik bagi Tuhan Yesus. Kita semua pastinya mau untuk memberikan waktu yang terbaik bagi Tuhan kita. Pertanyaannya kapankah waktu terbaik itu?
Dulu mendapat pengertian waktu terbaik itu adalah waktu dimana kita memulai untuk menjalani hari yaitu pagi-pagi. Namun ketika saya berdoa bertanya kepada Tuhan akan hal ini...

Hikmat berbicara kepada saya bahwa waktu terbaik adalah waktu pertama dimana kita mempunyai waktu luang bagi diri kita sendiri untuk bersantai. Dari setiap jam di setiap hari, yaitu waktu yang paling kita nanti-nantikan sepanjang hari, itulah waktu terbaikmu. Waktu terbaikmu, engkau persembahkan untuk menaikkan doa dan penyembahan bagi Tuhan.

Jadi menurut saya, setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda tergantung dengan aktifitasnya masing-masing. Misalnya saya sendiri, saya bukan orang yang bisa bangun jam 4 or 5 pagi untuk berdoa. Saya bisa melakukan itu tapi hasilnya tidaklah maksimal dan saya tidak melakukannya dengan sepenuh hati. Biasanya pagi hari adalah waktu yang sibuk buat saya, memiliki 2 anak, bisa anda bayangkan sendiri. Saya biasanya breakfast kemudian pergi mengantar Joshua ke TK kemudian beres-beres rumah. Dan juga si kecil yang terkadang maunya minta di gendong seharian. Setelah semuanya beres dan setelah anak-anak sudah tidur, saya baru mendapatkan waktu luang, dan di saat inilah saya merasakan waktu inilah waktu terbaik bagiku untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan. Inilah waktu terbaikku bagi Dia.


Indah

Kedatangan Tuhan Yesus

Saturday, June 21, 2014

Shalom

Kali ini saya sangat terdorong sekali untuk menuliskan hal ini. Tentang kedatangan-Nya yang kedua untuk menjemput para mempelai atau juga yang dikenal sebagai Rapture. Saya rasa kita semua tahu akan hal itu, tapi banyak dari kita yang seakan terlalu sibuk untuk hal ini. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali ini adalah untuk menjemput para mempelai wanita-Nya sebelum masa tribulasi terjadi. Kedatangan-Nya akan sangatlah mengejutkan karena tidak ada satu orang pun yang tahu kapan waktu-Nya dan Ia akan datang seperti seorang pencuri.

  • Mat 24:43  Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
  • Mat 24:44  Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

God is my provider

Sunday, June 15, 2014

Shalom,

Senang sekali hari ini rasanya bisa menulis blog, biarlah Tuhan tulisan ini hanya untukMu. Hari ini aku kembali sadar, bahwa aku itu tidak perlu kuatir lagi tentang keuangan. Maklumin aku ya Tuhan, kan sekarang masih belajar buat lebih beriman lagi. 

Mat 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 

Ayat ini emang spesial, dahulu pernah dalam beberapa kali buka alkitab ayat ini muncul sampai 3x. Pertama yang di Matius setelah itu di Injil lainnya. Memang Allah datang sebagai Jehovah Jireh dalam hidup aku. Aku harus untuk beriman dalam segala hal dalam hidup kami kalau Allah yang akan mencukupkan semuanya. 

Hari ini aku menemukan titik balik untuk melepaskan semua kekuatiran aku dan menambah imanku kepadaNya dan mempercayakan semua kepadaNya. Setelah aku berbaringan, baru tadi terpikir kalau aku sudah sampai sejauh ini, dan masih saja menguatirkan hal yang itu-itu saja. Padahal kalau dilihat sebenarnya hal itu sudah dapat kubuang jauh-jauh melihat setiap keajabian yang datang dari Tuhan terutama tentang materi. Pada hari ini aku mencari tahu lebih lagi tentang subsidi pemerintah terhadap anak, nah setelah resident visa kami diterima ternyata aku sudah layak untuk dapat subsidi tersebut. Puji Tuhan sekali, karena kami sekarang sedang membutuhkannya.

Pengkotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya

Bayangin aja Tuhan yang menciptakan semuanya, tanah, air, tumbuhan, manusia, bumi, dan segala isinya kan punya Tuhan. Jadi kita ini anak-anak Tuhan kenapa mesti kuatir akan apa sih? Tapi memang tidak semudah itu kan teman-teman, pertama mungkin ada beberapa hal yang masih bikin kita bimbang. Salah satunya mungkin TUNTUTAN. Ini datangnya dari mana-mana, orang tua, saudara, orang-orang dekat, maupun pacar. Memang susah untuk menyenangkan semua orang di sekeliling kita ya. Tuntutan ini ataupun kuk dari orang terkadang bikin kita susah sendiri. Aku pun sekarang berusaha untuk lebih memilih kuk yang berasal dari Tuhan Yesus, karena FirmanNya

Mat 11:29  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Mat 11:30  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."


Tuhan kiranya Engkau bantu aku untuk melepaskan setiap kuk-kuk yang bukan berasal dariMu dan pakaikanlah Kuk yang Kauberi dan aku mau belajar dariMu. 
Terima kasih Tuhan Yesus. 

Love You


Hendri

Sharing tentang buah Feijoa tetangga

Shalom,

Aku suka sekali makan buah feijoa. Di Indonesia buah tersebut tidak ada, tetapi setiap musim gugur di New Zealand buah feijoa ada dimana-mana. Buahnya lonjong, berwarna hijau, harum, rasanya manis-manis sedikit asam, seperti campuran jambu biji dan lemon. Segar sekali. Nah, tetangga sebelah rumahku, itu punya pohon feijoa, sebagian dari cabangnya melintasi pagar dan ada beberapa rantingnya ada di wilayah rumahku. Oleh karena itu, setiap hari kira-kira ada 5-7 buah jatuh di tamanku. Rumah tetanggaku itu sudah lama kosong, setahun lebih. Tahun lalu, buah-buah feijoa yang jatuh di tamannya itu banyak sekali. Begitu juga tahun ini, buahnya beratus-ratus jatuh membusuk. Setiap kali saya memandangnya, saya merasa kepingin sekali mengambilnya, namun saya ragu, bolehkah? Kalau saya melompati pagarnya lalu mengambil buahnya apakah itu namanya mencuri? Tapi kan rumahnya kosong dan toh juga pasti buahnya tidak ada yang mengambil lalu menjadi busuk. Saya galau sekali, sampai-sampai saya berdoa kepada Tuhan untuk hal tersebut. Seharian saya memikirkan feijoa sebelah, saya utarakan hal tersebut kepada suami.

"Jawaban" pun datang tepat sebelum saya tidur, tiba-tiba di otak saya ada ayat yang mengenai tahun sabat (yobel) dimana orang-orang miskin boleh mengambil hasil panen dari kebun orang lain yang dibiarkan tumbuh. Setelah saya google, ternyata ada ayatnya lalu saya tunjukkan kepada suami saya. Setelah merasa yakin lalu kami berdua mengambil buah yang jatuh tersebut, dapat 1 bag besar, sekitar 100 buah feijoa.

Beberapa hari dari situ, tiba-tiba hati saya berkumandang kata "Gehazi". Saya merasa tidak pernah mendengarkan kata tersebut, tapi hati saya yakin Roh Kudus memberitahu saya bahwa itu adalah nama salah satu tokoh di alkitab. Karena saya berpikiran mau mengandalkan Roh Kudus dan bukan mr.google, maka saya berdoa agar Tuhan kasih saya hikmat mengetahui nama tersebut, lalu saya cari nama Gehazi di alkitab. Saya menemukannya di kitab 2 Raja-raja 4,5 dan 8. Jadi Gehazi adalah tangan kanan nabi Elisha yang mengarungi banyak kisah keajaiban Tuhan, namun tidak segan/takut untuk berbohong demi kepentingannya sendiri. Ia mengambil persembahaan dari Naaman, orang yang disembuhkan kustanya oleh Elisha untuk kekayaannya sendiri. Lalu seketika itu juga penyakit kusta Naaman berpindah kepadanya dan seluruh keturunanya sampai selama-lamanya. Akibat dari cinta akan harta.

Setelah membaca cerita Gehazi, berdesirlah hati saya. Saya merasa Tuhan menegor saya karena pekara feijoa tersebt. Dengan melihat lalu mengingikannya dan memikirkannya secara continui, bukankah itu merupakan suatu hal yang sia-sia? Menginginkan barang milik orang lain, lalu mencurinya dan menikmatinya. Bukankah Firman Tuhan berkata janganlah menginginkan hak orang lain. Jika saya tidak setia dalam perkara kecil ini bagaimana saya bisa setia pada perkara besar? Saya tidak mau juga penyakit apapun dari pemilik pohon tersebut menimpa pada saya. Saya pun menyadarinya, lalu saya minta maaf lalu mengembalikan semua buah tersebut ke tempatnya. Sampai sekarang pun, tidak pernah lagi saya melirik buah yang bukan menjadi bagian saya. Cukuplah dari ranting pohon yang menjalar melewati pagar kami. Itulah berkat buah yang sah, yang Tuhan berikan saya untuk dinikmati.


Lalu "jawaban" apa yang saya dapatkan pada malam itu? Setelah saya baca-baca lagi mengenai Tahun Yobel tersebut, Roh Kudus mengatakan bahwa hal itu tidak sah bagi saya, karena yang boleh mengambil hasil panen yang dibiarkan itu adalah yatim, janda-janda atau orang miskin dalam artian orang yang membeli makan pun susah, tidak bisa beli sehingga mereka harus memetik hasil panen yang tertinggal. Salah saya adalah ketika saya merasa mendapat "jawaban" dari Tuhan, saya tidak berdoa terlebih dahulu, melainkan langsung hantam karena terbakar oleh hawa nafsu. Bisa saja si jahat yang membisikkan ayat tersebut kepada saya, karena kita tahu bahwa mereka hafal betul alkitab dan senang mencari celah supaya kita bisa diserang. Namun Tuhan itu baik tidak akan membiarkan celah tersebut terbuka bagi si jahat. Ia melindungi saya dengan kasih-Nya. Jalan-Nya sungguh ajaib bagaimana Dia menjauhkan saya dari perangkap dosa. Halleluya. Praise God.