Shalom,
Kemaren aku dan keluarga diundang makan siang ke rumah Saudara dalam Kristus. Ia adalah wanita muda yang sangat semangat melayani Tuhan. Kami berbicara mengenai banyak hal, salah satunya adalah kekuatiran mengasuh anak. Anak saya, Joshua, sekarang berumur tujuh bulan. Pada masa ini, ia sedang berlatih untuk duduk, merangkak dan berdiri dengan benar. Pada tahap ini, perhatian penuh haruslah diberikan kepadanya karena ia sering sekali terjatuh, terutama di bagian kepala. Sangat kasihan jika bagian ubun-ubunnya yang masi lembut terantuk sesuatu yang keras. Jadi, saya men-sharingkan hal ini kepadanya. Ia mempunyai dua orang anak remaja perempuan. Ia katakan bahwa, Ia pun dulu pernah menguatirkan hal yg sama, sampai dengan Tuhan menunjukkan sesuatu kepadanya.
Ia mengaku kuatir atas segala hal, termasuk pemeliharaan dirinya oleh Tuhan. Padahal firman Tuhan jelas katan "jangan kuatir".
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Flp 4:6)
Hal yang Tuhan tunjukkan kepadanya tersebut terjadi ketika anaknya yang nomor dua masih kecil yaitu sewaktu anaknya belajar berdiri. Suatu ketika ketika ia sedang meninggalkan anaknya sementara untuk melakukan sesuatu, anaknya merangkak ke dapur dan membuka lemari yang menyimpan berbagi botol saus dan selai. Sang anak berdiri dan mencoba mengambil botol yang paling dekat ke bagian tepi lemari tersebut. Namun, ketika mengambil botolnya, botol itu terjatuh. Bahkan ternyata bukan hanya satu botol saja yang terjatuh, melainkan banyak botol, dua diantaranya pecah dan isinya berhamburan kemana-mana.
Teman saya ini walaupun sedang sibuk membereskan sesuatu di dalam rumah, tidak mendengar bunyi jatuhnya botol tersebut. Sampai akhirnya ketika ia sudah menyelesaikan apa yang tadinya ia lakukan, ia kembali dan menemukan anaknya sedang bermain dengan selai yang berhamburan di lantai. Pecahan gelas dimana-mana. Mulut anaknya sedang mengunyah-kunyah sesuatu dengan asyiknya.
Lalu, dengan sangat panik, sang ibu langsung membaca anaknya ke kamar mandi dan memeriksa apakah terdapat luka pada anaknya, mengingat serpihan yang berhamburan kemana-mana. Tetapi ternyata tidak. Lalu ia pun langsung memeriksa mulut anaknya, melihat apa yang ia kunyah dengan asyiknya. Akhirnya ia menemukan dua serpihan besar gelas. Sangat tajam di kedua sisinya. Ia pun langsung lemas. Langsung ia menyuruh anaknya berkumur untuk membersihkan darah, just in case mulutnya terluka. Tetapi, puji Tuhan, mulut anaknya tidak terluka sedikitpun.
Ia pun langsung berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Kemudian Tuhan langsung ingatkan dia mengenai hal kekuatiran yang ia panjatkan kepada Bapa di surga. Melalui peristiwa tersebut, seolah-olah Tuhan berkata kepada ia "See, I've told you that I will look after your baby, you, and your family. You have to trust me, my daughter". Tuhan menunjukkan penjagaannya kepada teman saya tersebut melalui peristiwa yang kecil, tetapi berbahaya. Bayangkan kalau anaknya sampai menelan serpihan gelasnya, atau jika serpihan gelasnya mengiris bagian dalam pipi anaknya atau lidahnya, atau jika ketika anaknya memegang serpihan gelas dan tertusuk ke mata? Sangat berbahaya sekali.
Tapi begitulah Tuhan, cara Ia menjawab doa sangat beraneka ragam, tidak terselami. Mulai dari saat itu, teman saya tersebut katakan kepada saya bahwa ia tidak pernah menaruh kekuatiran mengenai apapun juga tentang penjagaan anaknya sekarang. Ia serahkan sepenuhnya kepada Tuhan, yang penting ia tetap menjalankan bagiannya sebagai seorang mama dengan sebaik-baiknya dan hidup menurut firman Tuhan.
Sharing teman saya yang sederhana tersebut langsung mengena kepada saya. Mengingat saya juga terkadang masih menaruh kekuatiran di hati saya. Namun, mulai saat ini saya akan terus berusaha untuk membuang jauh rasa kuatir itu, sebab jika saya masih kuatir maka artinya saya tidak menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan. Saya belajar dari teman saya itu, jika kuatir maka kuncinya hanya satu, yaitu: menyatakan dalam segala hal keinginan kita kepada Tuhan Yesus dengan permohonan dan ucapan syukur.
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? (Luk 12:25)
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. (Ams 12:25)
Satu lagi, saya juga tidak mau jadi bungkuk :)
God bless you (",)
4 comments:
ga gampang ya klo disuru jgn khawatir tp kita harus percaya klo Tuhan pst akan memberikan apa yg kita butuhkan tepat wkt Nya..
hendri masi di NEw zealand ya?? =)
@leni :
Iya masih di New Zealand neh... leni ternyata kamu ini temennya si vennik yagh? aku liat di fb kamu, mutual friendsnya ada si venny itu. dia skul di batam, orang palembang haha dunia ini kecil yagh ternyata hihi
cory hendri baru bls.. uda lama bgt ga bisa OL hahaha
btw, km ada add aku di FB? aku mau liat poto km en kluarga =) bole kan? hehehe
venny yg mana ya hen??
wahh asik ya di new zealand.. ud netap dsana???
@leni :
Gpp.. gw juga dah lama gak cek blog haha, aku dah add fb mu, iya venny yang di mutual friends. iya NZ enak, iya tinggal tunggu Tuhan kasih PR ini hehe
Post a Comment