Shalom...
Kisah ini terjadi beberapa bulan yang lalu ketika kami melakukan sesuatu tanpa bertanya lagi kepada Tuhan Yesus. Dimana saat itu Indah mau menjaga anak teman kami. Indah pikir saat itu ada mamanya jadi Indah berpikir kalau saat itu akan lebih gampang. Pada saat itu kami lupa untuk berdoa dan bertanya kepada Tuhan, apakah kami dapat untuk menjaga anak ini? Karena pada saat itu kami pikir tidaklah susah, dan juga kami bisa mendapat income tambahan, walaupun tidak banyak. Akhirnya kami beritahu teman kami ini dan dia memang sudah lama mau menitip anaknya ke Indah. Memang dimata kami semuanya terlihat baik saja dan sepertinya tidak akan ada masalah. Itulah apa yang kita lihat dengan pengertian dan mata kita.
Teman kami ini pun bilang akan menitipkan anaknya senin minggu depan, pada saat dia bilang itu hari sabtu, jadi kami kira senin minggu depannya, eh ternyata kami salah paham. Lusanya dia sudah didepan pintu rumah, dan kami sedikit kelabakan karena belum mempersiapkan semuanya. Dimana pada hari minggunya kami sibuk sekali dan capek sekali sehingga kami tidur larut malam. Jadi teman kami ini sebelumnya menitipkan anaknya di tempat penitipan anak dari anaknya masih kecil. Sang ibu mesti kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Hari pertama kami merasa kasihan sekali sama anak ini, setelah ditinggal ibunya dia menangis terus dan merasa kesepian sekali. Kami merasa anak ini seharusnya mendapat kasih sayang dari ibunya, diajak ibunya bermain, dan yang lainnya. Kedua kami melihat anak ini tidak begitu memiliki kepercayaan diri, agak pendiam dan penakut walaupun dia sudah beberapa hari di tempat kami, mungkin ini bawaan anak kali yah. Kami melihat anaknya ada perasaan takut dimarahi kalau mau melakukan sesuatu. Hari-hari berikutnya kami merasa tidak semakin baik, malahan kami merasa tidak ada waktu lagi, kehidupan kami sedikit agak terganggu. Walaupun mendapat income lebih, tapi kami merasa waktu kami untuk Tuhan sepertinya semakin berkurang. Yang seharusnya sebaliknya, lebih banyak meluangkan waktu untuk Tuhan dibandingkan yang lainnya ( sampai sekarang kami masih berusaha meluangkan waktu sebanyak-banyaknya dan waktu yang terbaik kami untuk Tuhan). Kami merasa kalau sesuatu bukan rancangan dari Tuhan tidak akan mendatangkan damai sejahtera.
Jer 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Akhirnya kami berdoa meminta maaf kepada Tuhan karena kami telah mengambil sebuah keputusan tanpa melibatkan Dia. Setelah itu kami pun memohon kepada Tuhan kalau ini bukan rencana-Nya biarlah Engkau yang tutup jalannya. Karena kami telah menawarkan kepada teman kami ini, jadi sangat tidak sopan hanya beberapa waktu kemudian kami memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Jadi yang kami bisa lakukan hanyalah berdoa, meminta bantuan kepada Tuhan.
Nah, pada waktu itu kami berdoa itu kalau tidak salah kami memasuki minggu kedua, dan pada saat minggu ketiga, mereka tidak datang, dan tidak memberi kabar. Kami pun bertanya-tanya, ada apa ini? Setelah kami menghubungi mereka ternyata anaknya lagi sakit dan setelah beberapa hari kemudian ternyata anaknya kena sakit cacar. Jadi selama itu orang tuanya yang menjaganya. Aku langsung teringat dengan doa yang kami naikkan beberapa hari lalu, terus aku bilang kepada Indah " masih inget doa kita beberapa hari yang lalu?" Indah pun langsung menjawab "wow". Ajaib ya Tuhan. Bukannya kami senang kalau anaknya kena sakit cacar. Setelah sakit cacar, anaknya tidak lagi dititipkan kepada kami karena pada saat itu anak perempuan ibu ini datang dari Indonesia. Mungkin karena itu anaknya bisa dijaga sama anak perempuannya pikirku. Tapi aku yakin Tuhan sudah ikut serta dan menjawab doa kami. Kami juga yakin bahwa menjadi tempat penitipan anak bukanlah rancangan dari-Nya.
Banyak pelajaran yang kami dapat dari peristiwa ini. Jangan sekali-kali melupakan Tuhan dalam perencananmu.
Pro 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Manusia memang mempunyai "free will", jadi bebas untuk memilih jalannya, tapi pilihlah jalan Tuhan, selalu bertanya kepada Tuhan. Seperti raja Daud semasa hidupnya selalu bertanya kepada Tuhan.
1Sa 23:2 Lalu bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku akan pergi mengalahkan orang Filistin itu?" Jawab TUHAN kepada Daud: "Pergilah, kalahkanlah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila."
1Sa 30:8 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."
2Sa 2:1 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?" Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah." Lalu kata Daud: "Ke mana aku pergi?" Firman-Nya: "Ke Hebron."
2Sa 5:23 maka bertanyalah Daud kepada TUHAN, dan Ia menjawab: "Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.
2Sa 5:24 Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau bertindak cepat, sebab pada waktu itu TUHAN telah keluar berperang di depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin."
2Sa 5:25 Dan Daud berbuat demikian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, maka ia memukul kalah orang Filistin, mulai dari Geba sampai dekat Gezer.
Setiap tindak tanduknya Raja Daud selalu bertanya kepada Tuhan dan menjalankan setiap perintah dari Tuhan. Mungkin ini sebabnya Daud menjadi salah satu kesukaan Tuhan.
Pelajaran lain yang kami dapatkan, janganlah pernah menaruh anak anda di tempat penitipan. Ibu seharusnya dirumah menjaga anak, membesarkan anak dengan kasih sayang ibu. Tidak ada yang dapat mengantikan kasih sayang ibu walaupun orang tersebut berpengalaman ataupun memiliki sertifikat segudang tentang mengurus anak tetap saja tidak dapat menggantikan kasih ibu. Biarlah sang ayah yang bekerja dan cukupkanlah dengan apa yang kau dapat.
Heb 13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Kami sangat bersyukur Tuhan begitu baik dan mendengar doa kami. Tidak ada doa yang kembali dengan sia-sia. Kami juga bersyukur walaupun kami hanya single income tapi kami dapat mencukupi semua kebutuhan kami semua berkat kasih karunia dari Tuhan. Indah bekerja sebagai full time mom membesarkan anak kami Joshua. Kami percayakan bahwa Tuhan akan mencukupkan segala kebutuhan kami. Janji-Nya iya dan amien.
Php 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
0 comments:
Post a Comment